Besarnya Jumlah Penduduk Indonesia Diyakini Jadi Bantalan Kuat Cegah Indonesia Masuk Stagflasi

14-07-2022 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno. Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno menilai besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu bantalan yang kuat guna mencegah Indonesia masuk dalam situasi stagflasi. Meskipun demikian, ia mewanti-wanti hal itu hanya akan terjadi jika besarnya market Indonesia tersebut juga turut diimbangi dengan angka produktivitas yang tinggi.

 

“Karena itu, upaya untuk meningkatkan produktivitas tidak ujug-ujug, harus melalui proses panjang. Harus ada ekosistem yang mendorong orang untuk memiliki insentif dalam meningkatkan produktivitas,” ujar Hendrawan saat dihubungi Parlementaria via sambungan telepon, Kamis (14/7/2022).

 

Meskipun demikian, di tengah kondisi perang Rusia versus Ukraina seperti saat ini yang mengakibatkan terjadinya disrupsi rantai pasok pangan, besarnya penduduk tersebut akan sangat bermanfaat. Sebab, variasi pangan Indonesia akan lebih beragam dan lengkap. “Karena ada porang, ubi, sagu, jagung dan seterusnya. Untuk food estate, sentra industri pangan yang digenjot oleh pemerintah, paling tidak bisa mitigasi kerawanan impor bahan pangan,” ujar politisi PDI-Perjuangan tersebut.

 

Besarnya demografi dan luas wilayah ini di sisi lain juga akan membantu krisis pangan. Sebab masih banyak pulau-pulau di Indonesia yang belum terkelola secara profesional untuk menjadi lumbung-lumbung pangan yang besar dan kuat. Sehingga, jika luas wilayah tersebut bertemu dengan tingginya produktivitas masyarakat Indonesia dengan ekosistem yang baik, maka akan sangat bermanfaat untuk masyarakat.

 

“Jadi, (peningkatan produktivitas) ini proses panjang, tetapi kita bicara jangka pendek karena pandemi dan juga akibat perang ukraina dan rusia. Soal jangka panjang, tantangan kita masih besar. Tapi sekarang kita bicara jangka pendek dan menengah untuk mengatasi stagflasi ini,” tutup Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...